Assalamu’alaykum wr. wb.,
Kepada ykh. Ustadz Sigit
Saya mohon bantuan untuk
menjelaskan arti kata
“Kami” yang sebenarnya banyak ditemui dalam al-Quran.
berhubung saya baru mendalami al-
Quran dan saya kurang begitu
memahami artidan maknanya. Sukron jazakumullah khairan atas jawabannya.
Suryadi
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb Saudara
Suryadi yang dimuliakan Allah swt Didalam kitab “Fatawa al Azhar” disebutkan bahwa sesungguhnya Al Qur’an al Karim diturunkan dari sisi Allah swt dengan
bahasa arab yang merupakan bahasa Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan diturunkan dengan tingkat balaghah
dan kefasehan tertinggi.
Artinya : “Dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS.
Asy Syuara’ : 195)
Dan merupakan suatu kebiasaan
dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara
mengungkapkan tentang dirinya
dengan menggunakan lafazh ﺃﻧﺎ (saya) dan jika terdapat
orang lain bersamanya maka
menggunakan lafazh ﻧﺤﻦ (kami) sebagaimana lafazh ﻧﺤﻦ (kami)
digunakan si pembicara untuk
mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap
dirinya sendiri dikarenakan
dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.
Bisa jadi hal itu dikarenakan
dia memiliki jabatan, reputasi, kedudukan atau nasab lalu dia
membicarakan tentang dirinya
itu sebagai bentuk keagungan dan kebesaran. Bisa jadi juga untuk memberikan
perasaan takut didalam hati orang lain seakan-akan dirinya sebanding dengan
beberapa orang bukan dengan
hanya satu orang. Bisa jadi seseorang mengungkapkan dirinya
dengan lafazh ﻧﺤﻦ (kami)
karena begitu banyak keahliannya seakan-akan beberapa orang ada
didalam diri satu orang.
Sehingga bentuk plural dan jama’ itu adalah pada pengaruhnya bukan pada si pemberi
pengaruh.
Bentuk
pengagungan diri pembicara atau orang yang diajak bicara terdapat pula didalam
bahasa- bahasa lainnya bukan hanya didalam bahasa arab dan digunakan pula untuk
tujuan-tujuan seperti disebutkan diatas.
Apabila Allah swt Tuhan
Pemilik Keagungan
berfirman :
Artinya : “Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan
persendian tubuh mereka, apabila
Kami menghendaki, Kami
sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang
serupa dengan mereka.” (QS. Al Insan : 28) Posisi Allah di situ sebagai
pemberi karunia kepada semua makhluk, pemberi nikmat, memberikan perasaan takut
dan membuat lari orang orang kafir sesuai dengan kata ganti pengagungan
terhadap diri-Nya yang
memberikan makna kuat dan
gagah. Dan apabila Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr : 9)
Posisi di situ sebagai
pemilik kemampuan yang mampu memberikan ketenangan berupa
pemeliharaan Allah terhadap
Al Qur’an yang telah
diturunkan dengan kekuasaan dan hikmah-
Nya. Dan apabila Allah
berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Kami menolong Rasul- rasul Kami dan
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi- saksi
(hari kiamat),”
(QS. Ghafir : 15)
Didalamnya terdapat dua
ketenangan berupa pemeliharaan Allah terhadap Rasul-Rasul-Nya
dan memenangkan mereka atas
musuh-musuh mereka seakan-akan berbagai pemeliharaan
dengan sarana-sarana yang
bermacam-macam.
Saya
—Syeikh Athiyah Saqar— mengatakan
bahwa saya yakin ketika
seorang mukmin membaca al Qur’an dan didalamnya terdapat
bentuk pengagungan untuk
Allah maka tidak ada didalam dirinya keraguan terhadap keesaan Allah swt bahwa
Dia lah Pemilik segala kebesaran dankeagungan dan selain-Nya tidak mungkin memiliki
kemampuan dan pemberian nikmatyang bisa memalingkan manusia dari
menyembah-Nya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar